Design

UX Case Study | Redesign Jenius App

Satya Nugraha
5 min readMar 25, 2020

Halo, saya akan membagikan proses desain dari case study ini. Ini merupakan pertama kalinya saya mengerjakan case study, jadi maaf jika masih berantakan dan saya akan sangat senang jika anda juga memberikan tanggapan pada case study ini!

Introduction

Saya mendapatkan case study ini dari UI/UX Challenge yang diadakan langsung oleh Jenius. Sebenarnya, saya mengikuti UI/UX Challenge ini dengan sebuah tim bersama teman-teman saya. Kami bersama-sama mengumpulkan data dan melakukan redesign aplikasi Jenius. Akan tetapi, kali ini saya akan mencoba mengerjakan case study versi saya sendiri berdasarkan data yang telah kami kumpulkan. Berikut adalah proses desain yang saya buat untuk me-redesign aplikasi Jenius.

Empathize

Proses emphatize dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, partisipan dibagi menjadi 3 jenis pengguna yaitu pengguna primer, sekunder, dan mantan pengguna Jenius. Kuesioner ini menghasilkan 62 tanggapan dengan rentang umur partisipan 19–24 tahun, dengan jenis pengguna 50 pengguna sekunder, 9 pengguna primer, dan 3 mantan pengguna Jenius.

User Persona

Persona ini saya dapatkan setelah mengumpulkan dan menyimpulkan semua goals yang diinginkan dan frustration yang dialami oleh responden yang telah menjawab kuesioner pada survei yang saya sebarkan.

Alex adalah sebuah persona yang saya gambarkan sebagai seorang mahasiswa di sebuah universitas berumur 21 tahun yang mempunyai hobi menabung.

Define

Define Process

Setelah saya mendapatkan hasil dari riset yang dilakukan, saya menganalisanya dan mendapatkan pain point dari jawaban mereka. Beberapa dari pain point tersebut adalah:

  • Merasa bingung dengan tampilan Jenius
  • Akses ke menu terlalu susah
  • Pengelompokkan fitur tidak efektif
  • Promo tidak terlihat padahal ada Everyyay
  • Flow untuk mencapai tujuan terlalu panjang
  • Kurangnya informasi reward atau promo
  • Terlalu banyak memasukkan password
  • Dashboard terlalu panjang
  • Tampilan dan warna monoton

Dari beberapa pain point tersebut saya mengelompokan masalah tersebut menjadi:

  1. Navigasi
    Fitur yang beragam pada Jenius menjadi keunggulan aplikasi ini, namun navigasi fitur pada bagian dashboard yang beragam dan penempatan fitur pada bagian side bar membuat pengguna merasa bingung serta menebak-nebak akses dari sebuah fitur. Serta beberapa fitur dengan nama yang kurang familiar menjadi salah satu masalah pada aplikasi saat ini.
  2. User Interface
    Tampilan interface Jenius saat ini dianggap terlalu monoton, dengan warna yang senada pada icon Jenius. Sehingga menghambat proses identifikasi pengguna saat menggunakan aplikasi.
  3. Flow
    Pengguna merasa flow yang tersedia saat ini terlalu panjang untuk mencapai tujuan pengguna. Di setiap flow juga banyak terjadi distraksi sehingga membingunkan pengguna, dan membuat waktu yang dihabiskan untuk mencapai sebuah goals terbilang lama.

How Might We

How Might We
  • Bagaimana mungkin kita membuat tampilan Jenius tidak membosankan?
  • Bagaimana mungkin kita membuat user tidak terganggu dengan pengisian password?
  • Bagaimana mungkin kita menyederhanakan flow pada setiap fitur?
  • Bagaimana mungkin kita membuat dashboard lebih efektif?
  • Bagaimana mungkin kita mengelompokkan fitur aplikasi?

Ideate

Pada hasil riset terdapat tiga fitur utama yang sering digunakan. Oleh karena itu disini saya hanya akan fokus terhadap fitur-fitur tersebut. Dari beberapa masalah yang telah dijelaskan, maka ini merupakan solusi saya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

  1. Redesign Dashboard Jenius
    Untuk memudahkan pengguna dalam menjangkau goals dari hal yang ingin dicapai, maka beberapa fitur utama yang sering digunakan pengguna berdasar riset yang telah dilakukan akan dimunculkan pada dashboard. Beberapa fitur lainnya yang jarang digunakan akan disembunyikan untuk menyederhakan tampilan dari dashboard.
  2. Fitur Scan
    Penambahan fitur scan digunakan untuk mengakomodir pengguna dalam melakukan transfer dengan cara melakukan scanning pada QR Code sebagai alternatif dari cashtag sehingga dengan cara ini akan lebih mempersingkat waktu.
  3. Warna
    Warna yang digunakan akan memaksimalkan color palette milik Jenius lainnya. Hal itu dilakukan agar tampilan tidak terkesan kaku dan monoton.
  4. Memunculkan Everyyay Pada Dashboard
    Untuk semakin memudahkan jangkauan informasi promo Everyyay yang sedang berlangsung pada aplikasi Jenius maka fitur Everyyay diletakkan pada bagian dashboard aplikasi.

User Flow

User flow — Send it

User flow — Top up e-Wallet

User flow — Top up e-Card

Prototype

Sebelum melakukan redesign, saya terlebih dahulu menetukan konsep desain yang akan saya gunakan pada aplikasi nanti. Seperti menentukan warna, font, dan lain-lain.

Style Guide

style guide yang digunakan

High Fidelity Design

Saya membuat prototype ini menggunakan Figma. Ini adalah hasil high fidelity dari halaman yang ada di user flow.

Dashboard

Home screen Jenius ini berisi m-Card dan e-Card beserta saldo dari kartu tersebut. Selain itu beberapa fitur yang sering digunakan diberikan pada halaman awal, untuk memudahkan jangkauan pengguna mencapai tujuan. Everyyay juga diletakkan pada dashboard agar memudahkan jangkauan informasi promo kepada pengguna.

Send It

Fitur scan digunakan untuk mengakomodir serta memudahkan pengguna untuk melakukan transfer dengan cara melakukan scanning pada QR Code sebagai alternatif dari cashtag sehingga dengan cara ini akan lebih mempersingkat waktu. Untuk autentikasi, Saya memilih penggunaan bottom sheet. Ini untuk membuat user merasa memiliki kontrol yang kuat terhadap flow karena dapat dibatalkan dengan mudah (swipe/menekan bagian yang kosong). Selain itu, saya juga menyederhanakan form transaksi karena terlalu banyak pilihan dapat memunculkan distraksi terhadap pengguna untuk mencapai tujuannya.

Top Up e-Card

Fitur e-Card ini akan muncul ketika kartu m-Card pada dashboard digeser. Pada halaman e-Card warna dominan saya ubah untuk membedakan dengan jelas halaman antar kartu. Halaman ini juga saya buat lebih bervariasi dari sebelumnya untuk menghilangkan kesan kaku dan monoton.

Top Up e-Wallet

Halaman e-Wallet akan muncul setelah user memilih fitur Top Up e-Wallet yang terdapat pada dashboard. Saya membuat daftar e-Wallet yang tersedia pada aplikasi Jenius menggunakan card untuk mempermudah user menemukan e-Wallet yang dia inginkan. Selain itu untuk memvariasikan tampilan dari sebelumnya yang masih banyak memiliki ruang kosong.

Penutup

Case study ini dibuat based on data. Sesuai hasil research yang saya harapkan bisa memenuhi kebutuhan user. Sekian case study dari saya, Silahkan berikan pertanyaan, masukan dan tambahan pada bagian response di bawah.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca!

You can also check out my Dribbble, LinkedIn, Instagram

--

--

Satya Nugraha

Writing stories, ideas, design, and mostly about myself — Product Designer @tiket.com